Wednesday, October 8, 2014

Jeritan Tertawa Hambar

Sungguh tidak dimengerti jalan hidupku ini mau dibawa kemana Ya Allah sedih, menangis, tertawa, bahagia ada apa dengan diriku ini tidak paham dengan hati dan diriku sendiri bahkan untuk berharap saja tidak berani mengambil keputusan yang seharusnya sudah dilakukan sejak sebelum terjadinya pernikahan yang sangat menyakitkan hati ini. Ya Allah berilah kekuatan padaku untuk memahami rencanaMu untuk hidupku. Tak pernah kubayangkan pernikahan yang dianggap suci ini hanya suatu permainan semata-mata bagi mantan suamiku yang telah menghancurkan ribuan impian hidupku. Namun aku harus tetap bangkit demi anak-anakku yang kelak menjadi orang besar yang hebat seinternational mendunia begitu juga dengan aku menjadi narasumber pembicara sedunia go international. Pedihnya hati ini belajar melupakan dan memaafkan masa lalu juga mengikhlaskan semua yang sudah terjadi tentunya Allah punya rencana indah untuk diriku dan anak-anak yang terbaik dari yang terbaik penuh dengan rasa kasih sayang. Jujur aku tidak sanggup menghadapi peristiwa demi peristiwa sendirian. Ya Allah, kirimkan seseorang yang dapat memperkuat diriku menjadi imam yang sholeh dan membimbingku dengan kasih sayang tanpa pamrih. TeguranMu pada diriku sungguh dahsyat menjadikan diriku belajar humble. Setiap malam aku tidak dapat tidur. Sejak kecil kebahagiaan semu yang selalu diriku berpura-pura tersenyum, tertawa walaupun batin hati ini menjerit, meraung marah.

No comments:

Post a Comment